PT Solid Gold Berjangka - KNKT: Isi Rekaman CVR Lion Air PK-LQP Tidak Sama dengan yang Beredar3/21/2019 KNKT: Isi Rekaman CVR Lion Air PK-LQP Tidak Sama dengan yang Beredar - PT Solid Gold Berjangka
PT Solid Gold Berjangka Lampung - Isi rekaman cockpit voice recorder (CVR) Lion Air PK-LQP diungkap oleh sumber-sumber kepada media internasional. Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyebut informasi sumber itu tidak sama dengan isi CVR yang kini ada di tangan KNKT. "Di media telah beredar berita yang menyebut sebagai isi dari CVR penerbangan JT 610 dan penerbangan JT043. KNKT menyampaikan bahwa hasil download CVR merekam sejak persiapan penerbangan JT610 sampai dengan akhir penerbangan. Penerbangan JT043 sudah terhapus (overwritten) sehingga sudah tidak ada di CVR. KNKT juga menyampaikan bahwa isi rekaman CVR tidak sama dengan apa yang beredar di media, sehingga menurut KNKT isi berita itu adalah opini seseorang atau beberapa orang yang kemudian dibuat seolah-olah seperti isi CVR," kata Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono dalam jumpa pers di Kantor KNKT, Jl Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Kamis (21/3/2019). CVR berisi percakapan di dalam kokpit pesawat. CVR Lion Air PK-LQP sendiri ditemukan pada Januari 2019 yang kemudian diserakan ke KNKT. Soerjanto mengatakan KNKT telah berdiskusi dengan Boeing dan FAA mengenai sistem Maneuvering Characteristics Augmentation System (MCAS). Tetapi, hasil investigasi kecelakaan Lion Air PK-LQP belum akan diumumkan dalam waktu dekat. "Terkait seluruh hasil investigasi ini akan disampaikan oleh KNKT pada final report yang dijadwalkan akan dipublikasikan pada bulan Agustus atau September 2019," ungkapnya. Berawal dari Laporan Eksklusif Reuters Informasi soal isi rekaman CVR sebelumnya diungkap Reuters dalam laporan eksklusifnya pada Rabu (20/3). Informasi itu berdasarkan keterangan tiga orang sumber yang mengetahui isi CVR. Reuters sendiri tidak memiliki rekaman maupun transkrip dari isi CVR. Sumber Reuters menceritakan kepanikan di kokpit ketika pesawat mulai mengalami masalah. Pilot meminta kopilot mengecek buku pegangan referensi cepat yang berisi ceklis untuk peristiwa abnormal. Dalam 9 menit berikutnya, sistem pesawat memberi tahu pilot bahwa pesawat dalam kondisi stall dan mendorong hidung pesawat ke bawah sebagai responsnya. Pilot berusaha untuk menaikkan hidung pesawat tetapi komputer masih salah mendeteksi stall. Akibatnya, hidung pesawat terdorong ke bawah oleh sistem trim pesawat. Normalnya, trim berguna untuk menyesuaikan permukaan pesawat sehingga tetap terbang lurus. Di penghujung penerbangan sebelum jatuh, pilot meminta kopilot untuk menerbangkan pesawat sementara dia mengecek buku panduan untuk mencari solusi. Sekitar satu menit sebelum pesawat hilang dari radar, pilot meminta ATC untuk mem-clear-kan lalu lintas sekitarnya di bawah 3.000 kaki dan meminta ketinggian 5.000 kaki yang kemudian disetujui. Sumber-sumber Reuters mengatakan ketika pilot masih berusaha menemukan prosedur yang tepat dalam buku pegangan, kopilot tidak dapat mengendalikan pesawat Lion Air PK-LQP itu. - PT Solid Gold Berjangka sumber : detik Baca Juga :
0 Comments
Leave a Reply. |
Official Website
PT Solid Gold Berjangka Alasan Memilih Kami Profil Perusahaan Visi & Misi Legalitas Sertifikat Info & Kegiatan Fasilitas & Layanan Penghargaan & Pengakuan Archives
July 2020
Categories
All
|